LDII Hadiri Focus Group Discussion yang Digelar Forkopimda Pamekasan

FORKOPIMDA Pamekasan beserta MUI dan Ormas, termasuk LDII menggelar FGD tentang Larangan Penyebaran Pemahaman yang menyimpang, Rabu (1/2/2023).

Bupati Pamekasan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres, Kajari, Kepala Kemenag, MUI, Akademisi, MUI, dan Ormas yang hadir pada acara tersebut. Bupati menegaskan bahwa dalam menangani kasus yang terjadi di Pamekasan, beliau bekerja sama dengan Forkopimda dan Ormas.

"Pemerintah Pamekasan tidak memihak kepada golongan tertentu, tetapi mengayomi semua golongan, dan kami melakukan sesuatu bukan karena tekanan dari pihak tertentu. Kami berusaha untuk bijak dalam menangani permasalahan yang terjadi. Alhamdulillah hari ini didiskusikan SKB sebagai regulasi yg menjadi pijakan dalam menangani permasalahan penyimpangan pemahaman agama,"ungkapnya.

Dengan ditetapkannya SKB tersebut diharapkan masyarakat Pamekasan bisa menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama, serta ketertiban dan ketenteraman kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan atau tindakan melawan hukum terhadap orang, kelompok orang dan/atau masyarakat yang melakukan penyebaran ajaran yang menyimpang.

Di samping itu, dengan ditetapkannya SKB tersebut, Pemkab memiliki regulasi untuk memberikan pembinaan, penertiban, dan sanksi kepada yang melakukan penyebaran pemahaman yang menyimpang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Acara FGD berjalan dengan tertib dan lancar dan SKB tersebut ditandatangani oleh Bupati Pamekasan, Kapolres Pamekasan, Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan, dan Kepala Kementerian Agama Kab. Pamekasan.

LDII sendiri menyambut baik ditetapkan SKB ini sehingga akan menjadikan Pamekasan lebih kondusif. M. Bakir selaku ketua ldii Pamekasan juga berpesan, supaya warga ldii terus meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah Wathaniyah dan ukhuwah Basyariah, "adanya perbedaan pandangan dalam Islam jangan sampai kita jadikan penghambat untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa". tutupnya